Berhubung aku "arek suroboyo" asli dan sekarang kuliah di solo , aku berusaha menghafal dan menyesuaikan dengan bahasa di situ yaitu solo .
Ternyata pas aku kuliah di sni (UNS) , bahasa cah solo alussss sedangkan logatku arek surabaya yang "KONON" (fakta sih sebenernya) bahasa arek suroboyo dan sekitarnya (jawa timur yang paling timur klo jawa timur paling barat udah beda lagi ) paling kasar bahasa jawanya kota-kota yang lain termasuk jawa tengah.
Ga percaya kosa katanya beda ? Nih buktinya !! *yang mau ngakak monggo :D , trus yang mau belajar bahasanya silakan * yang anak selain jawa boleh baca
Bahasa indonesia - Arek suroboyo - Cah solo (jawa tengah dan sekitarnya)
1.Anak - Arek - Bocah
2.Kamu - Koen(awakmu) - Kowe <== Ini nih , klo di bahasa arek suroboyo juga bisa "awakmu" itu koen tapi klo di Bahasa Jawa cah solo "awakmu" atau standart brarti badanmu
3.Saja - Ae - Wae
4.Tidak - Gak - Ora
5.Itu - Iku - Kuwi
6.Ini- iki - sama
7.Selesai - mari - rampung <== nah ini fatal . Sering kali dituturkan sebagai kesatuan dalam pertanyaan "wis mari tah?" yang berarti "sudah selesai kah?" Pengertian ini sangat berbeda dengan "mari" dalam Bahasa Jawa Cah solo atau Standart yaitu "mari" berarti "sembuh"
8.Sembuh dari sakit - waras - mari <==nah ini kelanjutan dari nomer 5. fatal . "Waras" dalam arti Basa Jawa Standart yaitu "Penyakit Jiwa"
9.Besok - Mene - Sesuk
10.Nanti - Engkok - Mengko
11.Pukul(hantam) - Pongor , gibeng ,santap - sama
12.Tadi - Maeng - Sama
13.Pisau - Lading - Peso
14.Jatuh - Lugur - Tibo
15.Tinggi - Dhukur - Dhuwur
16.Sedikit - Thitik - Sitik
17.Sangat - Temen - Banget
18.Tetap - Pancet - Tetep
19. Di - Nang - Neng <== contoh : Di mana / Nang ndi ? / Neng ndi ?
20.Bagaimana - Yo' opo - piye <== padahal di bahasa jawa standart arti " yo'opo" itu "kaya apa"
21.Jalan - Embong - sama
22.Pinjam - Nyelang - sama
23.Hidupkan , Uripno - Uripke <== Klo di sby ...no klo di solo ...ke
24.Fuck - Jancok - Ga taw haha
"Jancuk" dari kata 'dancuk' dan turunan dari 'diancuk' dan turunan dari 'diencuk' yg artinya 'disetubuhi' ('dientot' bahasa betawinya) orang jawa (golongan mataraman) pada umumnya menganggap dialek suroboyoan adalah yang terkasar. tapi sebenarnya itu menujukkan sikap tegas, lugas, dan terus terang. sikap basa basi yang diagung-agungkan wong jawa, tidak berlaku dalam kehidupan arek suroboyo. misalnya dalam berbicara, wong jawa menekankan tidak boleh memandang mata lawan bicara yang lebih tua atau yang dituakan atau pemimpin, karena dianggap tidak sopan. Tapi dalam budaya arek suroboyo, itu tanda bahwa orang tersebut sejatinya pengecut, karena tidak berani memandang mata lawan bicara.
Selain itu, sering pula ada kebiasaan di kalangan penutur dialek Surabaya, dalam mengekspresikan kata 'sangat', mereka menggunakan penekanan pada kata dasarnya tanpa menambahkan kata sangat (banget atau temen), misalnya "sangat panas" sering diucapkan "puanas", "sangat pedas" diucapkan "puedhes", "sangat enak" diucapkan "suedhep" dsb.
- Hawane puanas (udaranya panas sekali)
- Sambele iku puedhes (sambal itu pedas sekali)
Sekian dan mohon maaf atas ketidaksopanan saya menaruh kata" di atas , saya hanya ingin berbagi aja . terima kasih..
7 comments:
bos minta infonya buat kos harian di solo..
arep menyang solo kanggo preian.
Hahaha... ngguyu ngakak moco tulisanmu mas. Salam soko wong Pati.
tambah 1 lgi.. dialek etnis cina tapi pake bhsa jwa Sby. tpi stau Saya ,dialeg cinaJawa ini digunakan smpe ujung kota banyuwangi.
di - nang - neng - Kita biasa pake "ndek" misal. kamu Mau pigi ndek Mana ko mari Gini, ndak isa ta kamu tunggui aku... mari gitu liak liak bareng kan enak
sejenis itu :)
Asal mula Arek berasal ketika jaman Kerajaan Singosari-Majapahit. Pada saat berdirinya Kerajaan Singosari-Malang dan Ken Arok sebagai Rajanya, ada peruntukan khusus untuk nama Arek yg berarti adalah -keturunan-. Arok memiliki arti Dewa/Tuhan sedangkan Arek berarti "Anak/Anak-dari" (Arti Ken sendiri selain memiliki banyak arti juga kental dgn makna "teritorial"). Ini adalah bentuk pembeda dari wilayah "Bocah-an" dan "Arek-an" yg mana ditambah lagi ketika jaman kebesaran Kerajaan Majapahit daerah "Bocah" adalah merupakan wilayah "Arek" tapi tidaklah sebaliknya.
Nah, praktis jika melihat Kota Surabaya adalah kota para pendatang, dimana semua daerah berdatangan dan berkumpul; dimana soal "Arek" ini adalah pengaruh kuat dari leluhur di jaman dulu.
Pelajari dan amati sejarahnya, barulah kita tarik dari Malang ke Surabaya. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa Surabaya merupakan daerah suksesor dan pewaris genetik kreatif Malang secara tidak terlihat.
"Bukan untuk perbedaan tapi janganlah disamakan".
Nice Info Jangan Lupa Kunjungi http://mandirimultimedia.blogspot.co.id/
wah, bener bgt tuh.. waktu pertama pindah ke sragen, otomatis menyesuaikan bahasanya. bahasa jawa timuran beda banget. pas di sekolah tuh ada tugas, terus aku tanya, "wes mari ta?", temenku pada ketawa. terus mereka bilang kalau "mari" itu digunakan untuk menanyakan kesehatan. kalau tanya tugas pakai "rampung". hlaa, aku malah bingung sendiri.
tapi sekarang udah bisa bedain mana yg jawa asli & jawa timuran... hehehehe
kita hidup di dua bahasa brooh.. :-D
Waah makasih pencerahannya mas!!
Posting Komentar